Senin, 28 November 2011

Menjadi Pasoepati Sebenarnya

Pasoepati bukanlah suporter kacangan yng dibentuk secara instan dan tanpa tujuan...
bahkan kalau kita sempat membaca sejarah berdirinya Pasoepati... kita pasti tahu bahwa pembentukkan suporter ini melalui proses yang serius dan tidak main-main. Dihadiri perwakilan dari masing-masing daerah plus harus melewati musyawarah dan diskusi yang sangat matang hingga akhirnya tercetuslah sebuah nama...... Pasoepati.



Tahun-tahun setelahnya, nama Pasoepati langsung melejit dan terkenal di seantero nusantara..
tentu saja dengan hal-hal positif yang selalu dibuatnya...

Tapi sungguh ironis memang bila melihat apa yang terjadi di tubuh suporter ini di tahun-tahun sekarang..
Maraknya slogan anti suporter lain masih begitu mudah dijumpai di segala penjuru..
dan yang lebih memprihatinkan virus negatif ini telah menjangkiti semua lapisan dari yang sudah matang sampai anak-anak kecil.. Di dunia nyata atau maya, baik secara lisan atau tertulis, banyak oknum mengatasnamakan Pasoepati dengan seenak udelnya mencantumkan kalimat "anti suporter lain" di belakang nama besar Pasoepati itu sendiri...

Yang sebenarnya tidak jelas entah atas persetujuan dan kesepakatan siapa dengan siapa....

Mari merenung sejenak..

Andai sebuah pertanyaan : "idealkah bila Pasoepati anti suporter lain?" ditujukan kepada orang yang tepat dan mewakili nama Pasoepati seperti para pendiri Pasoepati, presiden Pasoepati, para tokoh Pasoepati, jajaran pengurus bahkan kepada para pemain persis Solo..

Apakah mereka setuju bila ada yang terus menebar kebencian terhadap suporter lain walaupun kiranya mungkin mereka pernah menyakiti sebagian dari kita??
tentu jawabannya tidak!!!

Jadi sebenarnya siapakah yang selama ini menyuruh kita berteriak lantang anti suporter lain??
kalau tokoh-tokoh yang berhak menjawab diatas mengatakan TIDAK!

Tak usah jauh-jauh..
mari melihat diri kita, kalau diantara kita pernah melakukannya... atas dasar apa...

Sehingga ikut andil menjadi para provokator pembangkang sejarah

Andai setiap jiwa Pasoepati tidak menjadi egois, dan menyadari bahwa adakalanya Pasoepati itu kita, bukan melulu aku, aku, aku dan aku....



sebuah perenungan diri sendiri-niko a. (Once Pasoepati Always Red Pasoepati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salurkan Cemoohan Anda