Pernahkah anda menutup kedua lubang telinga anda dengan tangan? Apa yang kira-kira anda rasakan? Hening, sunyi, damai? Aneh, bingung, merasa ada yang tidak normal? Benar, rasa-rasa diatas adalah hal yang mungkin akan terjadi bila anda menutup telinga anda.
Tuhan begitu besar dengan memberi anugerah pada kita dua buah telinga agar kita dapat mendengar, agar kita dapat mengerti betapa hingar-bingarnya kehidupan yang Ia ciptakan itu. Untuk beberapa hal kita bisa saja menikmati setiap alunan suara yang menyapa telinga kita dan mampu mendamaikan serta mententramkan hati. Sedangkan selebihnya anda pasti tahu, telinga kita diciptakan untuk menyerap hal-hal berbau kebencian yang siap menjatuhkan mental. Apapun itu, pasti akan kita temukan, entah sengaja atau tidak, siapapun itu bahkan orang terdekat atau orang yang kita sayangi semua berpotensi melakukan hal tersebut.
Mungkin jika dalam posisi seperti itu anda bisa saja tetap membiarkan telinga anda mendengar kicauan racun dan sebisa mungkin berlalu dari hal tersebut tentu itu tidak akan jadi masalah, tapi kalau ternyata justru ketika anda dihujani kicauan busuk dan malah membuat anda terjatuh, maka ada baiknya untuk kemudian menutup telinga, dan berlalu tanpa tahu apa yang barusan terjadi.
Terkadang, kita memang perlu mendisable-kan fungsi pendengaran kita, mbudeg'i dalam bahasa jawa, bukan karena kita tidak bersyukur atas pemberian Tuhan, tapi karena pasti selalu ada saja manusia-manusia hina yang dari mulutnya akan keluar pisau-pisau tajam yang siap mengoyak hati dan perasaan kita tembus melalui benteng-benteng gendang telinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salurkan Cemoohan Anda