Jumat, 23 Desember 2016

Apa Kabar Seribu Buku Dalam Satu Hidupku?


Saya punya gagasan setiap warga Indonesia wajib memiliki seribu buku dalam satu hidupnya. Setiap orang. Tanpa terkecuali. Bila satu orang tersebut meninggal sebelum punya seribu buku, maka keluarga ybs wajib menunaikannya. 

Gagasan gila ini sempat berlaku buat saya, saya pengen dalam hidup saya ini bisa punya sampai seribu buku, minimal, bisa lebih ya bagus. 

Tahun 2012 saya tersadar akan hal itu, lalu mulai mengumpulkan buku-buku, tidak banyak wong cuma mengandalkan uang sisihan dari upah kerja. Sebulan 60 ribu bisa saya sisihkan untuk belanja buku, kadang lebih, tapi seringnya belanja dibawah itu. 

Masalahnya harga buku baru bagus cukup mahal, jadi saya lebih banyak mengandalkan pameran obral buku atau berburu di pasar bekas.

Berapa tahun berjalan. Koleksi buku di rak mulai terus bertambah, namun bila harus dibandingkan dengan impian punya seribu buku ya masih jauuuh..

Hal itu yang membuat saya akhirnya memutuskan hiatus dari yang namanya belanja buku. Sampai kapan entah. Mungkin sampai mood itu hadir kembali.




Kamis, 22 Desember 2016

Ritual Merawat Kaset Pita


Hunting atau berburu kaset pita di lapak-lapak pedagang barang bekas memang menyenangkan, apalagi jika kita berhasil mendapatkan kaset dari artis yang kita sukai dengan harga murah meriah. Wow rasanya pasti bahagia tak terkira.

Tapi tunggu dulu.. karena pedagang barang bekas biasanya menempatkan kaset bersanding, bertumpuk dengan dagangan lain sering kondisi kaset perlu dipertanyakan, apakah masih mulus, cukup mulus atau sudah compang-camping.

Dengan berbagai macam kondisi kaset tersebut tentu kita tak lalu langsung memajang kaset yang baru kita beli dari pedagang loak di etalase atau rak koleksi kaset kita jika dirasa kondisinya belum cukup meyakinkan.

Nah! Saya sendiri punya ritual yang selalu saya lakukan pada kaset-kaset bekas yang baru direkrut dari pedagang pasar loak sampai akhirnya mejeng manis di rak kaset. Berikut urutan prosesi agung tersebut.


Pertama kali sampai rumah kaset langsung masuk daftar clean list ditumpuk bersama kaset lain. Kaset yang datang duluan berada diatas. Untuk meringankan pekerjaan saya batasi perhari hanya 6 kaset saja yang dicek.

Tahap kedua adalah mendengarkan kaset di tape player. Tujuannya untuk mengecek isi kaset dan membersihkan debu atau jamur yang menempel pada pita. Saya menyelipkan sebuah kain kecil tipis diatas busa pengganjal pita, hal ini agar jika pita kotor, debu tidak menempel pada busa, pun ketika selesai diputar kain kecil bisa langsung dibuang. Busa pengganjal tetap bersih.

Setelah 6 kaset selesai diputar di tape player, tahap selanjutnya adalah menjemur atau mengangin-anginkan cover atau booklet di tempat yang tidak langsung kena sinar matahari. Tujuannya agar booklet tidak bau apek. Juga membersihkan debu yang menempel disana. Jika booklet ada yang sobek saya akan merekatkannya dengan selotip tipis.

Tahap selanjutnya adalah mencuci wadah kaset. Tujuannya tentu agar wadah jadi kembali kinclong. Cuci dengan air sabun. Keringkan sesudahnya.

Selanjutnya kaset-kaset  dimasukkan dalam plastik transparan. Trus dimasukin kulkas. Tujuannya? Entahlah katanya sih biar suaranya jadi bagus kembali. Mitos atau fakta tak ada salahnya dilakukan.

Setelah seharian masuk kulkas kaset diambil, dikeluarkan dari plastik lalu diamkan tunggu sampai kering, apabila ada kaset dengan cangkang kosongan alias tak punya label nama artis dan album juga side a side b, saya akan beri nama dengan kertas tulisan pena trus diselotip agar kaset punya identitas dan mudah diketahui.
Selanjutnya kaset yang sudah bersih dan cover yang sudah dijemur tersebut dimasukkan kembali kedalam wadah yang sudah kinclong, selanjutnya didata secara digital sebelum akhirnya siap untuk mejeng di rak koleksi.

Seperti itulah kiranya ritual terhadap kaset-kaset yang saya beli, jumlahnya kian hari makin bertambah, seperti tak ada habisnya... namun tak ada rasa bosan atau lelah untuk melakukan satu-persatu prosesi tersebut.. yah namanya juga suka. Jadi asik saja.

Bagaimana dengan kawan semua.. punya ritual khusus jugakah dalam merawat kaset.. mari berbagi..





Senin, 14 November 2016

Hunting Kaset Pita. Ngepop All The Way.


Sudah tiga mingguan ini saya rutin jalan-jalan pagi, sepedaan lebih tepatnya. Tempat yang saya tuju tak lain dan tak bukan adalah lapak-lapak barang bekas yang menjual kaset pita. Oh selain itu saya juga menyempatkan diri menyambangi beberapa toko kaset konvensional yang masih tegap berdiri di tengah derasnya arus digitalisasi musik.

Saya sebenarnya suka berbagai genre musik, maka tak ada pantangan khusus saat hunting kaset pita, pokoknya kalok suka dan kondisinya (cover dan kaset) oke maka saya beli. 

Hari demi hari saya selalu pulang dari jalan-jalan pagi membawa tumpukan kaset pita, hampir semua diantaranya adalah bekas. Harganya yang super murah membuat saya ketagihan.

Awalnya saya asyik-asyik saja.. namun memasuki minggu ketiga ini saya agak sedikit, ya sedikit saja mengalami kejenuhan. Pasalnya genre musik yang ada di lapak bekas bisa dikatakan seragam, khususnya musisi luar negeri . Kaset-kaset yang ada rata-rata dibuat tahun 90an sampai awal 2000. Tahun-tahun segitu sebenarnya telah ada berbagai jenis musik seperti rock, metal, alternative, rap dsb. Namun sepertinya waktu itu masyarakat Indonesia belum begitu familiar, tak ayal ketika berburu kaset bekas,   yang saya banyak temukan adalah musisi pembawa lagu pop. Selera musik masyarakat jaman dulu ternyata ya cuma itu-itu. Contoh kaset pop yang banyak saya liat di lapak bekas: Westlife, Boyzone, MLTR, Ricky Martin, The Coors, dkk. Dari Indonesia: Kla Project, Padi, Ungu, Peterpan (bintang di surga) merajai display lapak.

Apakah saya beli? Tentu saja. Saya suka juga kok. Tapi yah lama-lama merasa ndak asik aja melihat deretan koleksi kaset pita yang terpajang di rak didominasi sama lagu-lagu pop. 

Dari lapak bekas yang kerap tampil ngepop saya mencoba berburu kaset genre lain di toko kaset konvensional, hasilnya... nol. Kata yang jaga toko sih stocknya abis, sayapun amati judul-judul kaset di display toko.. hii.. sama kek yang di lapak barang bekas.. rata-rata ngepop.

Eh tapi kalok genre kaset selain pop stocknya pada abis trus kemana perginya ya... Sayapun meluncur ke dunia online.. instagram jadi pilihan inspeksi. Eh iya lho banyak kaset-kaset genre selain pop dijual disini.. saat liat satu-satu waah jadi pengen, saat mengamati harga yang ditawarkan.. loh kok.. dari harga yang paling murah disana bisa dapet 5 kaset disini. Hih nggak jadi, sayang duitnya.. balik maning hunting kaset di lapak barang bekas.. lagu ngepop semua ya biarin aja.. ngepop all the way.



Selasa, 08 November 2016

Kaset Pita Go!


Beberapa bulan lalu masyarakat dunia gempar dengan sebuah game ponsel bernama Pokemon Go, banyak sekali yang tertantang untuk memainkan game online yang kabarnya menguras kuota dan power baterai ini, namun tidak bagi saya. Alasan utama karena saya tidak suka anime, alasan lain hp saya tak kompatibel, saya belum niat beli power bank, hemat kuota, dst dst. Maka akhirnya pokemon go bagi saya hanyalah tren yang sekedar numpang lewat layaknya gelombang cinta, batu akik, kenari, dan suporter sok casual asal british.

Lalu beberapa bulan setelahnya, ketika tren pokemon go mati, saya menemukan mainan saya sendiri, mainan yang bagi saya begitu asik, menarik, dan eksentrik. Mainan itu adalah Kaset Pita Go!

Ya, sudah beberapa minggu ini saya teradiksi, kecanduan ngumpulin kaset pita. Tiap hari biasanya pagi atau kadang siang juga malam hari saya keluyuran nyari kaset pita. Sasaran utama kebanyakan adalah lapak barang bekas biar dapat banyak dan harganya murah.

Keuntungan dari permainan kaset pita go ini adalah saya jadi bisa sekalian olahraga, biasanya males bangun pagi sekarang jadi rutin bangun pagi trus nongkrong di pasar-pasar barang bekas seputar kota.

Keuntungan lain kemampuan tawar-menawar barang saya jadi sedikit demi sedikit terasah, masih teringat dulu ketika nawar selalu berhenti di ronde pertama, saya terlalu bodoh hingga pedagang langsung melepas barangnya saat saya baru melakukan tawaran pertama. Sekarang tawar-menawar bisa beronde-ronde saking alotnya proses transfer saga.

Kelemahan dari game kaset pita go adalah ngabisin duit, barangnya sih memang murah, tapi jumlah kasetnya banyak dan saingan belum terlalu kelihatan, alhasil tiap mampir ke lapak selalu pulang dengan ngeborong kaset-kaset kesukaan. Dalam kurun waktu 10 hari pertama ini saja saya sudah mendapatkan 100 keping lebih kaset pita, dan menghabiskan uang tak kurang dari 300 ribu. Nominal yang termasuk banyak bagi pekerja kelas rendah seperti saya, sialnya permainan ini tak ada tanda akan segera berhenti. "Ah biarin ntar juga bisa dijual lagi" batin saya ngeles.

Ya. Walau uang tabungan tergerus, dalam pikiran dan hati saya masih ingin berteriak "Kaset Pita Go... Lanjooot!!"



Minggu, 16 Oktober 2016

Aduh Emak Asiknye, Nonton Konser Gretongan



Sudah lama selalu mupeng liat postingan akun Adhitia Sofyan konser di kota lain. Mupeng itu berubah jadi senyum merekah saat dia nge post jadwal manggungnya di kota ini, Solo 15 Oktober 2016.

"Solo, minggu ngarep, aku mulih" kata @adhitiasofyan di akun ig nya.

Well akhirnya setelah dari tahu kabar dan mulai semingguan menanti.. sabtu kemarin saya akhirnya bisa menikmati satu lagi pertunjukkan musisi idola saya.

Adhitia Sofyan tampil asyik, crowd nya yang enggak. Fans dia nampak belum terbentuk disini. Beberapa kali part lagu yang harusnya sing along gagal bergemuruh, beberapa fans (fans?? Ga yakin sih) band yang akan tampil berikutnya mengganggu pemandangan karena ikut ngejogrok di barisan depan sambil klepas-klepus ngerokok. Sesekali saya dengar sorakan huuuu tapi diucapkan pelan.. mungkin mereka takut.. ealah.

Venue di khawasan mall dan ada 3 headliners membuat setiap musisi musti tampil dengan lagu yang minimalis, sekitaran 9 lagu saja.


Adhitia Sofyan yang pengen segera nyoba sego liwet akhirnya menghakiri pertunjukkan dengan lagu Blue Sky Collapse.

Apa saya bahagia.. ada rasa bahagia tapi ada rasa yang tidak juga... tapi saya mencukupkan diri.. yang artinya lega.

Seusai penampilan Adhitia saya langsung mundur ke belakang memburu dua cd, album pertama dan album kedua.

Saat itu pula penampil kedua band dari Jogja Fstvlst menggebrak panggung. Saya.... saya dan segelintir penonton lainnya berada di backstage sibuk foto-foto dan minta tanda tangan Adhitia Sofyan.


Seusai Festivalist tampil ada Pandai Besi.. ketemu lagi sama mbaknya yang setahun lalu waktu konser ERK di kota ini dia mbacking vokal di belakang Cholil, nyanyi sambil tangannya diangkat-angkat. Sekarang dia yang jadi lead vokal.. dan waktu nyanyi kedua tangannya masih diangkat-angkat!

Pandai besi adalah sebuah band pembawa lagu-lagu ERK yang saya belum sempat mengulitinya.. makanya ketika mereka tampil yang saya pikirkan tetap ERK. Musik ERK. Suara Cholil ERK. Saya terus mencari-carinya.


Meski begitu Pandai Besi tetap tampil menggoda.. dihujani air dari langit pun penonton masih tetap setia. Sampai lagu terakhir usai dan penonton kompak nge chant "We want more.." mereka sebenarnya mau saja.. tapi hey ini di khawasan mall.. ya sudah jam 22.30 usai sudah pesta.

Konser gratis musti dinikmati, walau sponsor rokok ya biarin aja, nggak usah beli rokoknya nikmati saja konsernya.



Setlist Adhitia Sofyan                               Setlist Pandai Besi

After The Rain                                          Jalang
Into You                                                    Hujan Jangan Marah                         
Memilihmu                                               Melankolia
September                                                 Rintik
Tik2 Bunyi Hujan                                     Insomnia
Gaze                                                          Lelaki Pemalu
Find Who You Are                                    Desember
Adelaide Sky                                             Menjadi Indonesia
Blue Sky Collapse



Minggu, 25 September 2016

Teman SMA Teman Selamanya


Teman saya waktu SD. Ia juga merupakan tetangga, kami dulu begitu akrab bermain bersama selayaknya anak kecil pada umumnya.. berangkat-pulang sekolah berdua, membentuk geng laki-laki dengan kawan lainnya. Namun ketika beranjak dewasa kami hanya bertegur sapa seadanya.. bukan saling membenci, tapi rasa awkward lah yang sering menghampiri.. hilang sudah chemistry kami sebagai teman tempo dulu, tiada lagi keakraban tersisa ia tlah pergi berlalu.

Teman saya semasa SMP. Kami bolos bersama, maen PS suka-suka, membentuk geng dengan akronim huruf awal nama kami semua. Dimarahi guru, ketahuan ortu, meski nakal kami semua berhasil lulus dan tidak ada yang pernah tinggal kelas saat itu. Berkeinginan untuk meneruskan kebersamaan saat SMA namun itu tidak terjadi. Ketika bersua kembali di reuni, kami terlihat seperti saling menahan diri. Lagi-lagi keakraban itu telah menemui ajal dan mati.

Teman saya waktu kuliah. Dari awal pun sebenarnya kami tidak bisa disebut "teman", sebab ketika bersama perihal besarnya adalah tentang tugas-tugas, berbincang pun tentang sesuatu yang sekiranya pantas. Sayapun lebih banyak berjalan sendiri, asik sendiri. Lalu setelah itu semua kami sesekali saling bertemu tanpa sengaja, dan seperti yang sudah terduga kami hanya berbicara tentang basa-basi khas masyarakat Indonesia.

Teman saya semasa SMA. Kami baru saling mengakrabkan diri saat kelas tiga. Sejak saat itu kami sering jalan bersama, hangout diakhir pekan, berbincang sampai tentang tema-tema jorok dan murahan. Tahun berlalu dan tak ada yang berubah, sampai satu dua dari kami ada yang menikah, tak ada yang lepas lalu hilang arah. Pola pikir kadang ada berbeda tak lagi bersanding, jalan hidup pun sudah mulai terukir oleh masing-masing. Namun diantara riuhnya kesibukan selalu ada waktu yang membuat kami tak lantas saling berpaling.

Dulu waktu kecil-remaja saya sering mendengar masa-masa SMA adalah masa paling indah, teman-teman SMA adalah teman yang sejati.. saya sering bertanya "Ah masak sih?" "Ah yang bener?" 

Sekarang ketika dewasa ya mau tak mau suka tak suka, ternyata memang demikian adanya. Teman saat SMA.. tak berhenti saat upacara wisuda.. mereka tetap menjadi teman untuk selanjutnya, bisa jadi selamanya.





Outro.
Sedih mendengar, membaca berita tentang anak SD-SMP yang mati bunuh diri.. karna tak tahan dibully "teman-teman" nya sendiri. Seandainya mereka bisa bertahan sampai setidaknya SMA.. karna saat itulah mungkin mereka baru bisa berjumpa dengan teman-teman sejatinya.



Selasa, 20 September 2016

Calves are easily bound and slaughtered, never knowing the reason why.


Ketika asik menikmati sebuah film, kadang secara tiba-tiba ada lagu yang diputar menjadi backsound atau yang kemudian dikenal sebagai soundtrack, nah soundtrack inilah yang kemudian menjadi ciri khas tersendiri dari sebuah film, bahkan beberapa diantaranya sangat identik dan terikat satu sama lain, contohnya my heart will go on pasti lekat dengan Titanic, atau ketika disebutkan film Ghost pasti dikepala langsung terngiang syair mendayu "Oh... my love, my darling.. I'm hunger for your touch..." Kalau film lokal lagunya Melly Goeslaw lekat dengan beberapa judul film. 

Bagi saya ada beberapa lagu yang saya tahu karena mereka menjadi soundtrack sebuah film dan dalam sekali dengar saja kemudian langsung menjadi favorit saya, sebagian karena memang lekat dengan film ybs, sebagian karena lagunya memang bagus meski filmnya yah.. sudah agak lupa jalan ceritanya.

Berikut 5 diantaranya yang keinget..

1. Bryan McKnight - Win (Ost Man of Honor)

Lagu ini menemani credit tittle film yang bercerita tentang kegigihan seorang berkulit hitam yang berhasil mencapai pangkat tertinggi di dunia angkatan militer laut Amerika meski kehilangan satu kaki. Film ini udah cukup lama banget waktu saya SMP- awal SMA, dan Win nya McKnight ini feelingnya sepadan sama One Last Cry loh walau beda tema.

2. Jammie Cullum - Grace is Gone (Ost Grace is Gone)

Lagu yang sedih mengakhiri drama keluarga yang sedih, wah lagu ini super banget dah buat seseorang yang kangen berat sama orang yang kiranya selama ini telah menjadi special dalam hidupnya. Maaf-maaf aja ya.. cinta sejati nya BCL dalam Ainun-Habibie kebanting kalau dibanding lagu ini, apalagi lagunya BCL ada unsur Puisi-nya jikustik. :p, bahkan menurut saya Puisi lebih pas buat soundtrack film Habibie&Ainun.

3. Peter Gabriel - Book of love (Ost Shall We Dance)

Kasian memang si om Gere karena hobinya yang agak aneh itu sama istrinya jadi dituduh selingkuh, Wes lagu ini pokok'e apik banget ndes yen kowe pas ngroso down goro-goro opo sik mbok senengi ternyata ra iso gegayuhan, tenan ki pas banget, meski lirik'e asline tentang cinta sik puitis mblejet, ning ra sah digagas, nyanyi ae karo menghayati melodine, dijamin mak jleb.

4. Ipang - Ada Yang Hilang (Ost Realita Cinta & RocknRoll)

Ini lagu ngeprint banget di kepala saya, apalagi pada masa-masa film ini ngeboom dulu, tiada hari tanpa menyanyikan lagu ini back then, Filmnya sendiri juga bagus banget ketika masa itu, meski kalau diliat sekarang sih yah... gitu deh.

5. Mocca - I Remember (Ost Catatan Akhir Sekolah)

Sebagai manusia yang menjalani masa SMA dalam kurun waktu film ini pertama kali diputar sampai tahun 2010-an lagu ini pasti merasuk dan tergiang di kepala, termasuk saya. I remember, seperti judul lagunya I remember this song as one of few best "when I was a teenager" songs.


Begitulah.. 5 lagu yang berhasil terjabar meski masih ada juga sih lagu lain seperti, Dealova, Donna donna (dua bait liriknya jadi judul postingan), Allentown, Alone Again Naturally, Vindicated, dan lain sebagainya. Ehm.. kalau kamu.. ada nggak lagu yang disuka karena menjadi soundtrak film.. kalau saya boleh tahu? SMS saya ya....



Senin, 19 September 2016

Just Alone Not Lonely.


Sering saya jalan sendiri.. tanpa teman tanpa kekasih tanpa seorang yang menemani.. tapi saya merasa hepi.. 

Kadang saya berada di kerumunan.. jalan bareng seorang atau beberapa.. namun saya merasa hampa..

Sendirian tak berarti kesepian.. bersama-sama tak lantas menjadi berwarna..

Orang sering bertanya.. orang tak mengerti.. ketika saya kemana-mana sendiri.. that means I'm just alone.. not lonely.




Jumat, 16 September 2016

#celotehdiet #3 : Antara Si Kurus dan Orang Kaya


Berbahagialah orang yang terlahir kaya.. dimana dia udah nggak perlu kerja trus bisa belanja habis-habisan tapi duitnya enggak abis-abis..

Ahaay enak ya.. oke orang seperti diatas mungkin hanya segelintir jumlahnya dimuka bumi ini, jika kamu tidak termasuk kedalamnya, jangan bersedih ada satu lagi contoh orang yang beruntung, bisa dikatakan nasibnya hampir sama dengan contoh pertama diatas, namun kali ini lebih gila karena jumlahnya banyak banget didunia ini, maka beruntunglah jika kamu termasuk didalamnya.

Yak yang saya maksud adalah orang yang terlahir kurus.. dimana dia udah nggak perlu diet trus bisa makan habis-habisan tapi makanannya enggak jadi daging, lemak, tulang dsb.. entah kemana perginya makanan-makanan itu.. yang pasti selama hidupnya dia bebas makan apa saja.. enggak bakalan jadi gemuk. Enak bukan.. mirip orang kaya bukan...

Ah sayang saya tidak termasuk keduanya.. bukan terlahir sebagai orang kaya.. bukan juga sebagai orang kurus.. saya musti kerja ampe capek untuk dapet duit buat jajan, saya pun musti diet cuma untuk bisa makan sepuasnya dilain hari..., lalu gemuk lagi. Pfffft.


Rabu, 14 September 2016

Mengapa Shaf Jamaah Sholat Ied Bolong-Bolong?


Sudah dua kali shalat Ied saya lewatkan di masjid Agung.. shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha.. dari dua edisi tersebut ada satu hal yang berulang terjadi.. yaitu shaf shalat yang bolong-bolong, terputus, sehingga barisan jadi tidak rapi.

Kenapa tiap Shalat Ied selalu begini, padahal saat Shalat Jum'at atau Shalat yang lain bentuk Shaf Shalat baik-baik saja.

Ternyata penyebabnya adalah takbir. Oh wait sebenarnya penyebab utamanya jamaah itu sendiri yang enggan berdampingan rapat ketika baru datang. Tapi takbir juga punya andil mengapa shaf shalat bolong-bolong.

Kok bisa.. la iya tiap shalat selain Ied.. takbiratul ihram cuma sekali, jamaah yang dibelakang bisa merangsek kedepan atau merapikan barisan tanpa takut ketinggalan shalat.

Lain halnya saat shalat Ied jumlah takbir banyak, jamaah dibelakang tak punya banyak waktu untuk merapatkan barisan sebab takut ketinggalan.

Itulah mengapa shaf shalat Ied di masjid selalu saja ada yang terlihat bolong-bolong tidak rapi. Sangat disayangkan ya..


Senin, 12 September 2016

Tentang Jalanan, Di Malam Hari


Suka banget ngeliat berita di tv tentang arus balik liburan yang menampilkan gambar kendaraan merayap di jalanan.. sudah sejaklama entah kapan seneng banget sama yang namanya suasana malam hari, ngeliat jalanan beserta aktifitas orang-orang dari dalam kendaraan, rasanya adem dan damai aja gitu.. Apalagi kalok ditambah diluar hujan.. uuuh... dingin sambil meringkuk didalam mobil, menikmati rembesan embun di kaca, adalah bentuk kesyahduan yang tiada terkira.

Setiap kali bepergian, yang paling saya ingat dan ingin terulang kembali selalu justru adalah saat-saat berada di perjalanannya. Destinasi, tujuan mungkin juga menjadi hal yang menyenangkan, namun yang begitu membekas di pikiran pasti adalah saat di perjalanan.

Begitulah aku, begitu merindu, begitu mengagumi sosok malam hari, dengan nafasnya yang sepi, dengan dingin tubuhnya yang tiada terperi, melengkapi sosok jiwaku yang penyendiri.





Google Mail Is A Pathetic Joke.


Dulu akun ini yang nggak bisa dibuka karena waktu itu suruh masukin nomor telpon biar aman katanya, tapi ketika nomor telpon saya berganti malah akun jadi tidak bisa dibuka... baru beberapa minggu lalu akun ini bisa dibuka kembali entah bagaimana caranya saya lupa.. dengan cara reset password apa gimana gitu.. yang jelas ketika udah bisa dibuka dan suruh masukin nomor telpon lagi.. tak tolak... bukannya bikin aman malah runyam!

Setelah akun ini kembali ke pangkuan.. sekarang giliran akun yang baru yang saya gunakan untuk blog isidaripikiranku yang tidak dapat dibuka... motifnya sama.. suruh masukin nomor telpon. yang mana nomor telpon juga sudah tidak saya pakai lagi (saya sejak kapan tau tak punya nomor telpon tetap.. biasa kontak lewat medsos sih..)... sudah recovery pakai kode yang dikirimkan ke alamat email juga.. tau jawaban gmail...? "anda tidak dapat masuk karena kami tidak yakin ini adalah anda" what de.....???!!!!!! la kalok bukan saya emang siapa cuk?? grandong? tuyul? kuntilanak? gondoruwo? suaminya raline sah???! #ehngarep

Mbuh lah sak karepmu... gugel ini emang brengsek... akun youtube nggak buat ngapa-ngapain yo disuspend... mbuh sak karepmu.. ora urusan.. ndak marai mangkel. 

Intinya kalok suruh masukin nomor telpon sama si gugel kampret ini jangan mau... lagian apaan sih baru juga kenalan.. udah minta nomor telpon.. eh emang situ siapa gel.. gugel minta no hape.. emang aike cow murahan apa..najis. google is a pathetic joke.

By the way akun ini pake email yahoo.. ah saya lebih suka yahoo.



Minggu, 04 September 2016

Saya Dan Mbak Cantik Trinity


Minggu lalu.. di hari Sabtu saya kembali berjumpa dengan salah satu penulis idola saya.. mbak cantik Trinity. Saya koleksi bukunya dari seri satu sampai tujuh, saya suka cerita-cerita pengalamannya keliling dunia.

Mbak Trinity adalah penulis buku seri The Naked Traveler.. dua tahun lalu tahun 2014 adalah kali pertama saya bisa bertatap muka dengannya.. orangnya woles abiiez.. datang ke acara talkshow dan booksigning dengan hanya memakai celana pendek.. tanpa makeup I guess.. tapi so what lah.. doi orangnya asik kok.. ramah dan kocak.

Waktu itu adalah acara launching bukunya naked traveler 5 dan 6 atau biasa disebut juga seri around the world part 1 dan part 2. Dan saya waktu itu borong bukunya dari seri pertama sampai terbaru tak beli semua, minus buku-buku yang ditulis bersama penulis lain alias antologi dan versi bahasa inggris.. aku belum minat.

Hih saya memang terlambat.. itu juga kata mbak Trinity pas tanda tangan "Kok kamu baru beli sekarang sih?" katanya.. Hmm... "Abis punya duitnya baru sekarang.." jawab saya... cukup dalam hati saja.

Pada acara itu juga saya beruntung mendapat tambahan hadiah dari mbak Trinity berupa postcards dan sebuah buku karena berhasil menjawab kuis pertanyaan judul-judul buku yang sudah ditulis oleh Trinity.

Huh. Diakhir acara seperti biasa saya bersama hadirin yang lain bisa berfoto bersama.


(Lempeng Part 1, 2014)


#####################

Dua tahun berlalu Mbak Trinity kembali lagi berkunjung ke Solo, dan saya akhirnya berkesempatan untuk kembali bertemu dengannya.. Menjadi tujuan kota pertama yang disinggahi dalam rangkaian acara booksigning memberi berkah tersendiri.. Mbak Trinity tampil fresh.. cantik mempesona kece beut.. walau saya datang cukup terlambat Alhamdulillah bisa dapat kursi depan dan menyaksikan sisa-sisa talkshow..

Ada juga door prize dibagikan namun saya tak cukup beruntung untuk merengkuhnya.. tak mengapa, saya tetap bahagia.. Di penutup acara hadirin membentuk barisan panjang untuk antre tanda tangan dan foto bareng, saya sengaja memilih untuk menjadi yang terakhir.

Dan tibalah saatnya ketika barisan sudah hilang satu persatu kaki saya melangkah naik menuju panggung, tepat disamping saya adalah dia, lalu saya berikan buku, dia tanya nama, saya jawab, dia tulis nama saya dan sebuah coretan garis memanjang yang saya tahu adalah tanda tangannya meluncur di buku yang baru saya beli, lali dia tersenyum kearah kamera dan saya hanya bisa diam saja, diam saja, tak bisa berkata, tak bisa tersenyum, tak mampu tertawa, lempeng.

Kemudian dia bilang "Terimakasih ya Niko'" dan kamipun berpisah. The End.


 (Lempeng Part 2, 2016) 


Kamis, 01 September 2016

Hello... It's Me...


Alkhamdulillah blognya bisa dibuka lagi via henpun... karena nyoba yang via pc tidak bisa.. :swediih:

Nggak tahu nih.. tadi nyoba buka email akun lain via hp bisa semua.. login lancar jaya... tapi kenapa via pc ribet beut..

Suruh masukin lah nomer hape yg udah g aktip.. jiaah padal entah tuh nomer sekarang dipake ama siapa..

Entar-entar nih kalok disuruh masukin nomor hp pas login sama si operator.. aye kagak mau dah... kagak bakal.. bukannya bikin aman malah bikin sengsara....

Yuuh gara-gara kemaren kagak bisa login terpaksa bikin rumah baru di sini... sekarang bisa masup sini lagi (via hape)

Artinya.... entahlah.. bingung ai mah...

Ok dah.. cukup sekian. Selamat memejam.