Kamis, 19 Januari 2017

Miss-Heard Lyrics Lagu Indonesia


Miss-heard bisa diartikan salah dengar, salah dalam menyanyikan penggalan lirik sebuah lagu karena intonasi suara penyanyi yang kurang jelas. (Atau memang kuping pendengarnya saja yang kurang jeli).

Berikut beberapa diantaranya lagu dengan lirik bahasa Indonesia yang sempat membuat saya miss-heard.

1. Noah - Separuh Aku
Versi miss-heard: aku ingin kau sadari.. cinta LULUHKANLAH dia...
Versi Asli: aku ingin kau sadari.. cintaMU BUKANLAH dia...

2. Tulus - Monokrom
Versi miss-heard: wangi rumah di sore itu.. KUBECOK KATALOG (gek iki artine trus piye...) warna-warni..
Versi asli: wangi rumah di sore itu.. KUE COKELAT BALON warna-warni..

3. Lyla - Turis
Versi miss-heard: hatiku bisa BETAH.. bila engkau hanya sekedar singgah..
Versi asli: hatiku bisa PATAH.. bila engkau hanya sekedar singgah..

4. Dewa 19 - Kangen
Versi miss-heard: kau katakan padaku.. saat ini kuingin ADA pelukmu...
Versi asli: kau katakan padaku.. saat ini kuingin HANGAT pelukmu...

5. Bimbo - Sajadah Panjang
Versi miss-heard: ada sajadah panjang terbentang.. dari kaki BUAYA...
Versi asli: ada sajadah panjang terbentang.. dari kaki BUAIAN..

6. Bunga Citra Lestari - Cinta Sejati
Versi miss-heard: sehingga siapapun YANG SENTUHAN.. pasti tahu.. cinta kita sejati..
Versi asli: sehingga siapapun INSAN TUHAN.. pasti tahu.. cinta kita sejati..

7. A T Mahmud - Pelangi Pelangi
Versi miss-heard: dilangit yang biru, pelukismu AKU siapa gerangan..
Versi asli: dilangit yang biru, pelukismu AGUNG siapa gerangan..

Itulah sebagian lirik-lirik miss-heard versi saya.. bagaimana dengan anda.. pernah bernyanyi dengan lirik yang salah juga...?



Jumat, 23 Desember 2016

Apa Kabar Seribu Buku Dalam Satu Hidupku?


Saya punya gagasan setiap warga Indonesia wajib memiliki seribu buku dalam satu hidupnya. Setiap orang. Tanpa terkecuali. Bila satu orang tersebut meninggal sebelum punya seribu buku, maka keluarga ybs wajib menunaikannya. 

Gagasan gila ini sempat berlaku buat saya, saya pengen dalam hidup saya ini bisa punya sampai seribu buku, minimal, bisa lebih ya bagus. 

Tahun 2012 saya tersadar akan hal itu, lalu mulai mengumpulkan buku-buku, tidak banyak wong cuma mengandalkan uang sisihan dari upah kerja. Sebulan 60 ribu bisa saya sisihkan untuk belanja buku, kadang lebih, tapi seringnya belanja dibawah itu. 

Masalahnya harga buku baru bagus cukup mahal, jadi saya lebih banyak mengandalkan pameran obral buku atau berburu di pasar bekas.

Berapa tahun berjalan. Koleksi buku di rak mulai terus bertambah, namun bila harus dibandingkan dengan impian punya seribu buku ya masih jauuuh..

Hal itu yang membuat saya akhirnya memutuskan hiatus dari yang namanya belanja buku. Sampai kapan entah. Mungkin sampai mood itu hadir kembali.




Kamis, 22 Desember 2016

Ritual Merawat Kaset Pita


Hunting atau berburu kaset pita di lapak-lapak pedagang barang bekas memang menyenangkan, apalagi jika kita berhasil mendapatkan kaset dari artis yang kita sukai dengan harga murah meriah. Wow rasanya pasti bahagia tak terkira.

Tapi tunggu dulu.. karena pedagang barang bekas biasanya menempatkan kaset bersanding, bertumpuk dengan dagangan lain sering kondisi kaset perlu dipertanyakan, apakah masih mulus, cukup mulus atau sudah compang-camping.

Dengan berbagai macam kondisi kaset tersebut tentu kita tak lalu langsung memajang kaset yang baru kita beli dari pedagang loak di etalase atau rak koleksi kaset kita jika dirasa kondisinya belum cukup meyakinkan.

Nah! Saya sendiri punya ritual yang selalu saya lakukan pada kaset-kaset bekas yang baru direkrut dari pedagang pasar loak sampai akhirnya mejeng manis di rak kaset. Berikut urutan prosesi agung tersebut.


Pertama kali sampai rumah kaset langsung masuk daftar clean list ditumpuk bersama kaset lain. Kaset yang datang duluan berada diatas. Untuk meringankan pekerjaan saya batasi perhari hanya 6 kaset saja yang dicek.

Tahap kedua adalah mendengarkan kaset di tape player. Tujuannya untuk mengecek isi kaset dan membersihkan debu atau jamur yang menempel pada pita. Saya menyelipkan sebuah kain kecil tipis diatas busa pengganjal pita, hal ini agar jika pita kotor, debu tidak menempel pada busa, pun ketika selesai diputar kain kecil bisa langsung dibuang. Busa pengganjal tetap bersih.

Setelah 6 kaset selesai diputar di tape player, tahap selanjutnya adalah menjemur atau mengangin-anginkan cover atau booklet di tempat yang tidak langsung kena sinar matahari. Tujuannya agar booklet tidak bau apek. Juga membersihkan debu yang menempel disana. Jika booklet ada yang sobek saya akan merekatkannya dengan selotip tipis.

Tahap selanjutnya adalah mencuci wadah kaset. Tujuannya tentu agar wadah jadi kembali kinclong. Cuci dengan air sabun. Keringkan sesudahnya.

Selanjutnya kaset-kaset  dimasukkan dalam plastik transparan. Trus dimasukin kulkas. Tujuannya? Entahlah katanya sih biar suaranya jadi bagus kembali. Mitos atau fakta tak ada salahnya dilakukan.

Setelah seharian masuk kulkas kaset diambil, dikeluarkan dari plastik lalu diamkan tunggu sampai kering, apabila ada kaset dengan cangkang kosongan alias tak punya label nama artis dan album juga side a side b, saya akan beri nama dengan kertas tulisan pena trus diselotip agar kaset punya identitas dan mudah diketahui.
Selanjutnya kaset yang sudah bersih dan cover yang sudah dijemur tersebut dimasukkan kembali kedalam wadah yang sudah kinclong, selanjutnya didata secara digital sebelum akhirnya siap untuk mejeng di rak koleksi.

Seperti itulah kiranya ritual terhadap kaset-kaset yang saya beli, jumlahnya kian hari makin bertambah, seperti tak ada habisnya... namun tak ada rasa bosan atau lelah untuk melakukan satu-persatu prosesi tersebut.. yah namanya juga suka. Jadi asik saja.

Bagaimana dengan kawan semua.. punya ritual khusus jugakah dalam merawat kaset.. mari berbagi..





Senin, 14 November 2016

Hunting Kaset Pita. Ngepop All The Way.


Sudah tiga mingguan ini saya rutin jalan-jalan pagi, sepedaan lebih tepatnya. Tempat yang saya tuju tak lain dan tak bukan adalah lapak-lapak barang bekas yang menjual kaset pita. Oh selain itu saya juga menyempatkan diri menyambangi beberapa toko kaset konvensional yang masih tegap berdiri di tengah derasnya arus digitalisasi musik.

Saya sebenarnya suka berbagai genre musik, maka tak ada pantangan khusus saat hunting kaset pita, pokoknya kalok suka dan kondisinya (cover dan kaset) oke maka saya beli. 

Hari demi hari saya selalu pulang dari jalan-jalan pagi membawa tumpukan kaset pita, hampir semua diantaranya adalah bekas. Harganya yang super murah membuat saya ketagihan.

Awalnya saya asyik-asyik saja.. namun memasuki minggu ketiga ini saya agak sedikit, ya sedikit saja mengalami kejenuhan. Pasalnya genre musik yang ada di lapak bekas bisa dikatakan seragam, khususnya musisi luar negeri . Kaset-kaset yang ada rata-rata dibuat tahun 90an sampai awal 2000. Tahun-tahun segitu sebenarnya telah ada berbagai jenis musik seperti rock, metal, alternative, rap dsb. Namun sepertinya waktu itu masyarakat Indonesia belum begitu familiar, tak ayal ketika berburu kaset bekas,   yang saya banyak temukan adalah musisi pembawa lagu pop. Selera musik masyarakat jaman dulu ternyata ya cuma itu-itu. Contoh kaset pop yang banyak saya liat di lapak bekas: Westlife, Boyzone, MLTR, Ricky Martin, The Coors, dkk. Dari Indonesia: Kla Project, Padi, Ungu, Peterpan (bintang di surga) merajai display lapak.

Apakah saya beli? Tentu saja. Saya suka juga kok. Tapi yah lama-lama merasa ndak asik aja melihat deretan koleksi kaset pita yang terpajang di rak didominasi sama lagu-lagu pop. 

Dari lapak bekas yang kerap tampil ngepop saya mencoba berburu kaset genre lain di toko kaset konvensional, hasilnya... nol. Kata yang jaga toko sih stocknya abis, sayapun amati judul-judul kaset di display toko.. hii.. sama kek yang di lapak barang bekas.. rata-rata ngepop.

Eh tapi kalok genre kaset selain pop stocknya pada abis trus kemana perginya ya... Sayapun meluncur ke dunia online.. instagram jadi pilihan inspeksi. Eh iya lho banyak kaset-kaset genre selain pop dijual disini.. saat liat satu-satu waah jadi pengen, saat mengamati harga yang ditawarkan.. loh kok.. dari harga yang paling murah disana bisa dapet 5 kaset disini. Hih nggak jadi, sayang duitnya.. balik maning hunting kaset di lapak barang bekas.. lagu ngepop semua ya biarin aja.. ngepop all the way.