Minggu, 04 September 2016

Saya Dan Mbak Cantik Trinity


Minggu lalu.. di hari Sabtu saya kembali berjumpa dengan salah satu penulis idola saya.. mbak cantik Trinity. Saya koleksi bukunya dari seri satu sampai tujuh, saya suka cerita-cerita pengalamannya keliling dunia.

Mbak Trinity adalah penulis buku seri The Naked Traveler.. dua tahun lalu tahun 2014 adalah kali pertama saya bisa bertatap muka dengannya.. orangnya woles abiiez.. datang ke acara talkshow dan booksigning dengan hanya memakai celana pendek.. tanpa makeup I guess.. tapi so what lah.. doi orangnya asik kok.. ramah dan kocak.

Waktu itu adalah acara launching bukunya naked traveler 5 dan 6 atau biasa disebut juga seri around the world part 1 dan part 2. Dan saya waktu itu borong bukunya dari seri pertama sampai terbaru tak beli semua, minus buku-buku yang ditulis bersama penulis lain alias antologi dan versi bahasa inggris.. aku belum minat.

Hih saya memang terlambat.. itu juga kata mbak Trinity pas tanda tangan "Kok kamu baru beli sekarang sih?" katanya.. Hmm... "Abis punya duitnya baru sekarang.." jawab saya... cukup dalam hati saja.

Pada acara itu juga saya beruntung mendapat tambahan hadiah dari mbak Trinity berupa postcards dan sebuah buku karena berhasil menjawab kuis pertanyaan judul-judul buku yang sudah ditulis oleh Trinity.

Huh. Diakhir acara seperti biasa saya bersama hadirin yang lain bisa berfoto bersama.


(Lempeng Part 1, 2014)


#####################

Dua tahun berlalu Mbak Trinity kembali lagi berkunjung ke Solo, dan saya akhirnya berkesempatan untuk kembali bertemu dengannya.. Menjadi tujuan kota pertama yang disinggahi dalam rangkaian acara booksigning memberi berkah tersendiri.. Mbak Trinity tampil fresh.. cantik mempesona kece beut.. walau saya datang cukup terlambat Alhamdulillah bisa dapat kursi depan dan menyaksikan sisa-sisa talkshow..

Ada juga door prize dibagikan namun saya tak cukup beruntung untuk merengkuhnya.. tak mengapa, saya tetap bahagia.. Di penutup acara hadirin membentuk barisan panjang untuk antre tanda tangan dan foto bareng, saya sengaja memilih untuk menjadi yang terakhir.

Dan tibalah saatnya ketika barisan sudah hilang satu persatu kaki saya melangkah naik menuju panggung, tepat disamping saya adalah dia, lalu saya berikan buku, dia tanya nama, saya jawab, dia tulis nama saya dan sebuah coretan garis memanjang yang saya tahu adalah tanda tangannya meluncur di buku yang baru saya beli, lali dia tersenyum kearah kamera dan saya hanya bisa diam saja, diam saja, tak bisa berkata, tak bisa tersenyum, tak mampu tertawa, lempeng.

Kemudian dia bilang "Terimakasih ya Niko'" dan kamipun berpisah. The End.


 (Lempeng Part 2, 2016) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salurkan Cemoohan Anda