Kamis, 18 Juli 2013

Sandal Kesehatan


Kaki kanan saya setelah bangun tidur tiba-tiba terasa sakit sekali untuk berjalan, setelah dilihat dalam-dalam dan dirasakan baik-baik ternyata bagian jari kaki di sebelah jempol saya membengkak. Untuk berdiri saja sakiitt bukan main apalagi untuk jalan walau dekat cuma lima langkah dari rumah.. tak perlu kirim surat, sms juga ndak usah (?)

Sontak Ibu saya yang mengetahui nasib malang yang menimpa anaknya pun marah-marah tak karuan, segala tuduhan digeber pada saya, yang kelebihan berat badan lah, ndak pernah gerak lah, kerjaan cuma makan-tidur lah dan.... lain-lain. (tipikal ibu-ibu lah, kalau "mencari alasan" atas satu perkara bisa ngalahin band malaysia Exist)

Malam itu dengan kaki pincang sebelah akhirnya saya diantar Ayah ke dokter umum, (sumpah padahal saya pengennya dipanggilin tukang urut aja, biar bisa diurut sambil tiduran nyantai nonton tipi dan makan kacang dirumah) alhasil sampai disana si dokter nomor wahid sekampung itu cuma mengecek tensi dan doi (entah orang yang keberapa) bilang badan saya ini kegemukkan dan sudah saatnya dikalibrasi. Tentang kaki saya? Yah dia cuma menyentuhnya sebentar dan kembali lagi berkotbah seputar bahayanya memiliki tubuh lemu ginak-ginuk ala SBY (no offense Pak!)

Usai bersafari dari dokter Safari (yes it's his famous name), di sepanjang perjalanan pulang ayah saya yang seakan mendapat backup data yang valid dari dokter kembali menceramahi saya tentang potensi terkena penyakit dari mulai pernapasan, jantung, sakit gula, diabetes, kolesterol, dan asam urat apabila badan saya ini tetap overweight. Ah kalau saya perempuan mungkin daftar penyakit yang beliau sebutkan akan ditambahi sekalian hipertensi dan gangguan kehamilan dan janin.

Dan yang pasti ujung-ujungnya beliau dengan khidmat menyuruh saya olahraga "Kamu.. nih yah..musti olahraga.. di rumah kan ada sepeda.. 2 jam sehari nonstop, 7 hari dalam seminggu pagi dan sore.. dalam dua bulan tubuhmu pasti langsiiing.." matiiihh.

Aw.. sepedaan itu... Awalnya berat memang, tapi lama-lama titah tersebut malah saya jadikan sebagai agenda rutin keluyuran naik sepeda ke berbagai penjuru kota dan menghidupkan pariwisata lokal saya, termasuk untuk ngabuburit di bulan puasa ini.

Oh iya.. beberapa hari setelah bengkak sembuh, usut punya usut, sandal merk B*t* yang saya pakai adalah biang keladi bengkaknya kaki, hal tersebut saya ketahui saat saya jongkok dan merasa ada tekanan kasar yang dihasilkan bagian dalam sandal tepat pada bagian yang bengkak tempo hari, ah saya pun langsung ingat sehari sebelum kaki membengkak saya memang banyak jongkok untuk memilah-milih buku di bazaar, tekanan sandal itulah yang membuat otot kaki terluka dan membengkak (memar).


Sandal tersebut, memang kadang tidak nyaman bagian dalamnya, pertama membuat kaki lecet, dan kedua membuat kaki bengkak.. Namun blessing in disguise seperti cerita diatas, bengkak pada kaki saya hanya berlangsung sekitar 3 hari saja kok dan efek positif dari itu ternyata saya diingatkan Tuhan melalui ayah-ibu dan dokter untuk rajin berolahraga, terutama bersepeda.



Tulisan ini diikutsertakan dalam momtraveler’s first Giveaway “Blessing in Disguise”



3 komentar:

  1. hahahaha......lucu sekali ya cara Allah mengingatkanmu supaya rajin olahraga. Menjaga kesehatan emang penting banget ternyata ya (jadi sadar diri nggak pernah olahraga juga hehehehe...)
    Makasih sudah meramaikan GA ku ya, salam kenal :)

    BalasHapus
  2. jadi ingat kalau saya juga kurang olahraga nih

    BalasHapus
  3. sebenarnya banyak cara untuk mencegah :)

    BalasHapus

Salurkan Cemoohan Anda