Jumat, 08 Maret 2013

Dipotong Banci


Ini tentang teman SMA saya dulu, ceritanya saat kami kelas tiga pada satu hari dia dan dua  orang lainnya terseret razia rambut gondrong, dimana mengharuskan mereka harus memotong rambut saat itu juga. Setelah dikasih sejumlah uang oleh pihak sekolahan maka berangkatlah mereka bertiga keluar untuk potong rambut. Nah pas balik lagi ke kelas beberapa jam kemudian gaduhlah seisi kelas menyorakki ketiga teman itu bak selebritis yang kini tampil modis...

Namun salah satu dari mereka yang kebetulan teman sebelahan tempat duduk dengan saya bukannya senang malah terlihat kesal bukan kepalang. Sebab ia menilai model rambutnya terlalu masa kini alias ngetren. Memang benar sih bahkan saking ngetrennya saat itu saya memanggilnya Irwansyah, tambah sewotlah dia. Rupanya teman saya itu tidak suka dipotong model selebriti, juga potong di salon, apalagi sang pemangkas rambut adalah maaf model-model banci gitchuu........ Ia sungguh tidak sukakkk!

Dipotong banci... menjadi lamunan cerita yang cukup untuk sekedar mengundang senyum saat saya menunggu antrian potong rambut hari ini. Kebetulan saya memilih tempat cukur yang berada di belakang gedung sekolah SMA saya dulu. Tempat ini baru, dulu tidak ada bangunan cukur rambut laki-laki diarea ini, tempat cukur yang paling dekat adalah salon yang jadi tempat potong rambut ketiga teman saya waktu itu.

By the way tentang potong rambut, saya dewasa ini belum pernah sekalipun potong di salon. Kebetulan saya bukan tipe orang yang peduli masalah rambut, maka saya lebih suka potong cepak ala tentara atau rapper cuma karena model seperti itu ndak perlu disisir ndak perlu ribet perawatan. Tambahan untuk model seperti itu dijamin semua tukang cukur juga bisa.. makanya saya juga tak punya tempat cukur langganan apalagi harus ke salon. Saya terbiasa potong dimana saja seperti nyari warnet, mungkin kalau memang asik saya akan beberapa kali menyambangi tempat itu namun tidak untuk dijadikan langganan. Dan untuk tempat cukur dibelakang sekolah ini, adalah kunjungan saya yang pertama, dugaan awal saya ini adalah  tempat cukur biasa, namun ternyata pemangkas rambut disini sedikit mampu lebih tampil beda dari yang biasanya.. begini ceritanya... (bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salurkan Cemoohan Anda