Jumat, 08 Juni 2012

Disana.. Satu Tikungan Lagi!


Ferryanto berlari dengan selebrasi penuh emosi sebagai reaksi dari tembakannya yang meluncur deras dan sukses mendarat di kiri pojok bawah gawang lawan, dua ribuan lebih kaos merah yang belum lelah bereuforia sontak tambah bersorak gegap gempita menyambutnya.. sore itu tiga poin dramatis teraih dengan penuh suka cita.. seusai laga.. pemain dan ofisial dibawah turut larut bahagia.. "Pasoepati datang.. Persis Solo menang.. Pasoepati senang.." begitu mereka bersama-sama menyayikan lagu sambut indahnya kemenangan di partai tandang.. tak ayal sore itu diselimuti dingin rintik gerimis kota Magelang.. kami pulang, membawa sebuah awal baik untuk jalan yang terang..

*******************************************************

"Ferryanto berlari lagi, ia ke sisi lapangan usai menceploskan bola ke gawang lawan, beberapa pemain Persis Solo pun bergegas mengikuti di belakangnya... mereka menuju tepi lapangan.. Berselebrasi? Bukan! Mereka berlari kesana untuk bertemu baju biru yang tengah mengangkat bendera.. Offside? ehmm.. ya... menurut baju biru sih begitu walaupun dari tayangan video dan melihat gesture para pemain lawan (Persikab) sebelum-setelah gol tidak satupun menandakan Ferry telah terjebak offside...."

Hari itu seolah menjadi titik dimana kami dijatuhkan kembali ke bumi, sebelumnya harapan promosi masih kami jaga untuk tetap melayang tinggi-tinggi ditengah masalah yang datang menyapa silih berganti.. Namun apa daya akhirnya api harapan kami tersebut harus dipaksa padam jua, oleh jalan yang sulit diterima dan kenyataan yang menyesakkan dada.. sore itu kami berangsur meninggalkan stadion dengan hati penuh luka dan sebuah tanda tanya besar berputar terngiang di kepala.

Seperti saat kami kemudian harus tersisih pula di piala Indonesia, Coach BJ berkata tim kami bermain seperti sungai mengalir..
Yes coach.. we're forever flowing river.. kita adalah sungai yang terus mengalir.. tak peduli seberapa hebatnya batu yang menghadang.. kita akan tetap mencari celah demi meneruskan jalan nan lapang.. bila batu yang menghadang setebal karang.. kita tak patah arang malah terus berusaha kikis hingga sang karang pecah terbelah dan berlubang.

********************************************************

Ferryanto kembali berlari, sambil mencium badge di jersey langkah kakinya melesat menuju tribun, tepat di depan ribuan merah ia kemudian menyilangkan tangan sambil membungkuk tanda persembahan dan penghormatan.. akhirnya.. satu golnya kembali mampu membantu Persis menangi laga.. di akhir saga ratusan flares Pasoepati berbinar menjalar di seluruh area.. barat, selatan, timur dan utara terbungkus cahaya.. tribun manahan segera merekah merah bak api yang membara.. seluruh pemain pun ofisial tumpah ruah bergembira.. Bang Jun ikut berdendang ria.. Roca yang sampai telanjang dada.. berujar terimakasih luar biasa, Pasoepati terbaik di Indonesia katanya.. sampai jumpa di musim berikutnya..

Beautiful season kata beberapa teman Pasoepati.. musim yang indah bagi kami.. sempat ada rasa sakit yang menggigit, ada luka yang sengaja kembali dibuka, ada kekecewaan yang tak terbantahkan.. tapi karena cinta.. kami menolak untuk berlalu begitu saja.. seperti skuads kami yang berkomitmen setia saat badai masalah menerpa.. untuk itulah kami ada.. melupakan sejenak apa arti glory-glory.. sungguh kebersamaan ini terlalu berharga untuk dibiarkan pergi tanpa arti.. tak ada piala dalam genggam.. tak mengapa, saat ini jabat tangan dan rangkulan erat punya kesan yang lebih dalam..

Usai sudah satu musim penuh cerita.. ada bahagia, ada tawa, ada pula tetes air mata atas kesewenangan yang terhampar jelas didepan mata..

Kami memang gagal juara liga.. benar kami tidak juara.. bahkan kami hanya mampu finish di urutan ketiga, itupun dihitung dari bawah tangga klasifika.. Tapi siapa bilang kami akan berlarut duka dan merenggut kebanggaan dari dada mereka yang telah berusaha.. maka sore itu kami tetap berpesta.. bukan untuk siapa-siapa.. hanya untuk kami dan para pahlawan Sambernyawa.. untuk menghormati mereka yang telah teteskan peluh dan berjuang hingga akhir laga... sungguh hari itu mereka pantas mendapatkannya..

Tentang sebuah gelar yang tak kunjung datang terhantar.. kami masih bisa sabar.. dan kami yakin akan kejar.. kami akan kejar.. seperti semangat kami yang tak pernah berhenti berpijar.. dari sebuah euforia dan kesetiaan yang selalu terpapar.. bagi kami torehan gelar niscaya ibarat malam yang tinggal menanti datang fajar..

Tugu lima belas bintang.. Disanalah kebanggaan, semangat, cita cinta harapan dan segala mimpi-mimpi indah akan selalu kami sematkan dan tak lelah tuk pugar.. kejayaan yang terbentang megah dan takkan pernah pudar.

********************************************************

Terimakasih Persis Solo, selamat beristirahat dalam besarnya hatimu.. yakinlah esok kita songsong musim yang jauh lebih baik..

Kawan Pasoepati ambilah tempat untuk sejenak melepas rasa lelah... asal jangan menyerah.. yakinlah kita akan sampai kepada kejayaan.. disana.. tak seberapa jauh dari sini.. ya.. satu tikungan lagi!



-Niko Andreyan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salurkan Cemoohan Anda