Senin, 07 Juli 2014

Garuda Didadaku, Mencintai Indonesia Lewat Sepakbola.


Kebanggaan akan negara kita tercinta bisa dicerminkan dari berbagai hal. Diantaranya dari keindahan tanah air yang menjadi objek pariwisata, dari aneka ragam dan keunikan budaya dan masyarakatnya, tokoh-tokoh yang tersohor dan telah dikenal dunia, dan bagi saya, saya masih menyimpan harapan besar Indonesia bisa menjadi kebanggaan lewat olahraga sepakbola. Ya sepakbola!

Olahraga paling populer sejagat raya dan menarik perhatian kaum adam maupun hawa. Sepakbola menyatukan umat manusia, dari berbagai suku, agama, ras apapun bisa saling bahagia dan tertawa bersama, dari kalangan elit sampai rakyat jelata bisa berkumpul jadi satu membaur dalam suasana., berandai-andai bahwa timnas kita akan segera angkat piala, atau sejenak membayangkan sang Garuda dengan gagah melakoni partai piala dunia.

Namun kenyataanya jalan menuju kesana ternyata sungguh tidaklah mudah, orang selalu berkata sepakbola kita payah, timnas kita selalu kalah, sepakbola olahraga minim prestasi, dan masyarakat banyak yang sudah terlanjur pesimis dan bahkan antipati.

Olahraga ini selalu dalam tekanan, dengan harapan yang besar dan berita di media yang sungguh memprihatinkan, Petinggi organisasi rusuh suporter saling bunuh, sepakbola Indonesia seperti berada di titik nadir. Seperti berada di tepi jurang yang tinggal didorong sedikit langsung meluncur menuju titik akhir. Pernah sepakbola Indonesia koma terancam mati, sudah prestasi tak ada, malah sangsi FIFA menanti.

Diantara kekosongan, dan duka konflik berkepanjangan kemudian titik balik itu entah datangnya dari mana,.

Ialah Timnas U19, yang juga dijuluki sebagai Garuda Jaya datang membawa arti. Anak asuh Indra Sjafri sedang menata diri untuk membawa Indonesia menjadi sebuah kebanggaan melalui sepakbola yang sarat prestasi.

Juara piala AFF U19 di akhir tahun lalu menjadi awal kebangkitan anak negeri, kemudian disusul lolos piala Asia yang akan dihelat tahun ini. Dan jika bisa masuk 4 besar mereka akan otomatis lolos menjadi peserta piala dunia usia dibawah 20. Sungguh membanggakan, luar biasa sepakbola Indonesia mulai menunjukkan jalan menuju perbaikan.

Tapi bukankah jalan menuju kesana akan dipenuhi tanjakan berbatu? Tentu!

Dari luar dan dalam timnas kemungkinan akan didera berbagai cobaan. Diantaranya:

1. Godaan dari pihak-pihak yang bergerak di luar lingkup olahraga yang sengaja ingin intervensi,
2. Bisa juga dari punggawa timnas yang terlalu cepat berpuas diri,
3. Dan yang penting bagi suporter yang selalu menekan dan berharap terlalu tinggi pun bisa menjadi beban tersendiri.

Memang tidak mudah namun biar bagaimanapun layar sudah terlanjur mengembang, pantang kembali ke daratan sebelum lautan tertakhlukan. Butuh kerjasama dan pengertian dari berbagai pihak untuk mewujudkan Timnas Indonesia yang mampu mengukir prestasi lebih tinggi lagi.

Tahun ini tahun sepakbola, di setiap kejuaraan dimana Timnas Indonesia akan berlaga, kita semua wajib ikut berpartisipasi mendukungnya.

Ya, meski saya mungkin hanya salah satu titik kecil diantara para suporter, yang hanya bisa berdiri, hanya bisa bernyanyi atau mengucap doa dalam hati, namun semangat ini semoga selalu menyertai mereka para punggawa yang bertempur di lapangan dengan hati.

Karena sejatinya saya yakin dimanapun kita berada, entah berdiri di tribun, entah berlari di lapangan atau dimanapun, sebenarnya kita sedang memerankan peran masing-masing. Saya dan mereka sedang melakukan hal yang sama, berjuang atas nama dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Garuda Jaya Prestasi bukanlah mimpi! Saya Cinta Timnas Indonesia, saya bangga menjadi bagian dari kebanggaan bangsa Indonesia melalui sepakbola. Garuda Didadaku!




2 komentar:

  1. Kira-kira piala dunia yang menang siapa hayo...

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus

Salurkan Cemoohan Anda