Sekitar satu tahunan lalu saya memutuskan membuat blog, sebuah rencana yang terpikir selintas tanpa pemikiran panjang.. khas anak muda sekali, dan jadilah blog ini. Seperti prakata awal saya dulu, blog ini memang ternyata mengalir mesra seperti got depan rumah saya.. isinya pun beraneka rupa tergantung apa yang mau "dibuangnya".. ada cerita tentang sangat biasanya kehidupan, ada secuplik kisah liputan, ada juga beberapa tulisan-tulisan yang dibikin agak mendalam.. blog ini.. sebentar-sebentar.. blog ini.. asyiik.. B>L>O>G ini.. aaah.... saya tersanjung sekali masih ada yang bilang ini adalah B.L.O.G.. walaupun kenyataannya tidak demikian.. seperti judul diatas.. blog ternyata hanya merupakan platform luar nya saja.. selebihnya bisa dikatakan yainisaya.blogspot.com adalah sebuah DIARY!
Alasan saya menyebut ini diary dan bukannya atau belum pantas disebut blog adalah..
1. Sepi..
Jangankan komentar, la yang berkunjung aja bisa dihitung pake mata.. pake mata saudara-saudara bukan pakai jari.. "kalo istilah jawane.. la muk dideleng ae wes ketok" kalaupun ada terlihat posting-posting yang agak atau seolah dikerubuti banyak orang, itu mah karena saya aja yang telah promosi kesana-kemari memaksa mereka nge-klick.. bukan karena mereka inisiatif datang sendiri kemari..
2. Terasing..
Disaat yang lain sudah punya teman sesama blogger, bahkan sudah saling kopdar, saya belum kenalan sama seorang-pun. Blogwalking atau apa itu jarang sekali saya lakukan.. kalaupun iya, pasti saat offline ya jadi silent reader aja.. lagian saya juga masih menyimpan sejuta rasa un-pede kalau harus mencantumkan link saat berkomentar.. jadilah saya semakin menjauh terasing dari peta perbloggeran nasional bahkan antar kelurahan...
3. Semua hal-hal minor yang tak bisa disebutkan satu persatu.. yang membuat blog ini kemudian layak berubah alamat jadi yainisaya.diaryspot.com.
Terus.. apakah saya akan menyerah.. ngambek.. dan terkapar lemas menyadari realita ini...
biarkanlah tante anjeli yang menjawab...
Alasan saya menyebut ini diary dan bukannya atau belum pantas disebut blog adalah..
1. Sepi..
Jangankan komentar, la yang berkunjung aja bisa dihitung pake mata.. pake mata saudara-saudara bukan pakai jari.. "kalo istilah jawane.. la muk dideleng ae wes ketok" kalaupun ada terlihat posting-posting yang agak atau seolah dikerubuti banyak orang, itu mah karena saya aja yang telah promosi kesana-kemari memaksa mereka nge-klick.. bukan karena mereka inisiatif datang sendiri kemari..
2. Terasing..
Disaat yang lain sudah punya teman sesama blogger, bahkan sudah saling kopdar, saya belum kenalan sama seorang-pun. Blogwalking atau apa itu jarang sekali saya lakukan.. kalaupun iya, pasti saat offline ya jadi silent reader aja.. lagian saya juga masih menyimpan sejuta rasa un-pede kalau harus mencantumkan link saat berkomentar.. jadilah saya semakin menjauh terasing dari peta perbloggeran nasional bahkan antar kelurahan...
3. Semua hal-hal minor yang tak bisa disebutkan satu persatu.. yang membuat blog ini kemudian layak berubah alamat jadi yainisaya.diaryspot.com.
Terus.. apakah saya akan menyerah.. ngambek.. dan terkapar lemas menyadari realita ini...
biarkanlah tante anjeli yang menjawab...
TIDAK!
Sudah setahun.. biarkanlah saya tetap menulis, bercerita, melaporkan, memposting dan merawat blog ini, apapun keadaanya. Nggak tega nih mau ngebunuhnya.. :'(
Oh.. bahkan got di depan rumah yang jorok, bau dan jelek itupun masih ada gunanya kok untuk mengalirkan limbah rumah tangga dan sebagai rumah tikus... saya yakin demikian juga dengan BLOG saya ini.. pastilah ada gunanya.. so ketika ada orang rese yang tanya-tanya.. "hey..diary lo apa kabar?" jawab ajah... "maksud looh diary....?? ini BLOG tauuuuu!!!"
Hahaha ndak perlu sedih mas. Blog memang tidak harus dikomentari banyak orang. Semua tergantung tujuan awal kita bikin Blog
BalasHapushehehe.. iya benar mas jier, jaman dulu waktu pertama nge-blog pengennya rame dikomentari banyak orang, sekarang mah enjoy aja.. kalo sepi ya syukur... kalo rame ya... kaget pastinya kok bisa rame.. hahaha..
BalasHapus