Rasa bahagianya membuncah, peluh bangga tersungging di ujung matanya, Ia kenal... merasa dekat, bahkan seperti baru kemarin lelaki yang diajarinya tentang sebuah ilmu itu.. kini tlah tumbuh berubah jadi seorang penguasa. Dalam hatinya berbunga-bunga.. ia menangis lega.. apa yang telah diberikannya bisa mempunyai makna - tak heran kepada merekalah kemudian lekat tersemat pahlawan tanpa tanda jasa.
Lalu siapakah sang seniman tanpa tanda karya..?
Hehe.. mereka yang setiap hari saya tatap dengan mata.. mereka yang tlah bercucur keringat dan tenaga, mereka yang siap kerja bagai kuda, mereka yang bersahabat dengan luka dan bahkan di satu sisi harus bertaruh nyawa.. Bangunan pencakar langit, gedung bernuansa arsitetik..
batu, semen, pasir, beton yang berubah jadi gugusan megah nan ciamik..
extended scene:
Presenter: "Ibu masih ingat dengan Mr. Onana sang presiden..."
Narasumber: "Oh.. tentu.. 30 tahun lalu...memang yang ngajar dia di SD siapa... saya itu mah!!"
*************************************
Presenter: "Bapak.. masih ingatkah.. bapak dulu ikut membangun gedung tertinggi ini loh.."
Narasumber: "Oh..ya.. masak.. trus.. saya harus bilang apa yach.. wow gitcchuu...?"
Seniman tanpa tanda karya... gajinya... bikin kita-kita mengelus dada...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salurkan Cemoohan Anda