Persis seperti yang saya tangkap dari alur cerita lagu seorang rapper terkenal Eminem, berjudul Stan, sebuah lagu yang bercerita fiktif tentang bagaimana seorang fans bernama Stan yang mengagumi Eminem luar dalam, awalnya mencoba berkirim surat dengan nada datar dengan optimisme yang tinggi akan segera dibalas, namun kenyataannya ketika ia tak kunjung mendapat surat balasan dari sang idola, otaknya pun merespon dengan pikiran-pikiran negatif, merasa kalut dengan keadaan ini, surat-surat berikutnya yang ia kirim mulai meninggi dengan nada dan perkataan penuh emosi, hujatan dan akhirnya membuatnya kalap dan berujung pada kecelakaan yang menewaskan dirinya.. di akhir lagu, terdengar rhyme surat balasan Eminem yang menjelaskan tentang apa yang selama ini dipikirkan Stan adalah tidak benar, dan kenyataannya eminem mengatakan bahwa ia begitu menghargai fans-nya itu, sebelum di akhir bait ia menyadari bahwa Stan ternyata telah meninggal saat ia menulis surat balasan itu. Tragis.
----------------------------------------------
sadar atau tidak diri kita dalam beberapa fragmen kehidupan juga bisa bertingkah seperti Stan, terutama dalam menyikapi hal-hal yang kita anggap penting sampai melibatkan sisi emosional terdalam dari diri kita..tak melulu kepada sosok idola, hal itu bisa terkait mengenai suatu pekerjaan, atau hubungan kita dengan orang terkasih.. demi hal-hal itulah kemudian secara tak sadar menempatkan diri kita sebagai seorang fans yang rela melakukan apa saja..apa saja..
karena perasaan emosional itulah beberapa kali saat ada kejadian yang tidak mengenakkan, otak kita otomatis menerjemahkan hal itu dengan sendirinya tanpa mau tahu kenyataan sebenarnya, seperti Stan biasanya hasil terjemaahan yang berasal dari otak kita cenderung mengarah ke bayangan yang buruk-buruk.. kekhawatiran yang amat sangat dengan segala kemungkinan jelek, meski sebenarnya kenyataan dan apa yang sebenarnya terjadi di luar sana mungkin saja malah berbanding terbalik..
Untuk hal apa saja sejatinya kita diingatkan untuk selalu bersungguh-sungguh, namun bila kesungguhan itu melebihi batas dan kemudian terlalu mendominasi otak dan pikiran kita.. maka ketika ada sekelebat saja satu hal terjadi diluar perkiraan kita.. otak kita seperti otomatis akan dipenuhi dengan bayangan-bayangan negatif yang malah akan menghancurkan kita sendiri. Mari mencintai sesuatu dengan secukupnya.. bahkan bila perlu, kita coba mempartisi otak kita untuk menyisakan ruang yang bertugas memberitahu kita seandainya saja ada kesungguhan kita terhadap sesuatu yang akan melewati batas dan malah berpotensi menghancurkan kita. Ya saya cinta kamu saya cinta pekerjaan ini.. so much.. but no.. not full.
3-8, terilhami lagu eminem stan dan jargon alm mbah surip i love u
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salurkan Cemoohan Anda