Jumat, 22 Juni 2012

Migrasi....


Seperti kumpulan burung yang terbang bergerombol menuju suatu tempat yang baru untuk awal yang baru.. begitu juga tulisan, foto atau video saya yang menyangkut sepak bola kini mempunyai sebuah wadah sendiri.. DerRoteSturm.. ya disanalah kini mereka berkumpul.. silakan datang berkunjung.. semoga ada manfaat yang terpetik bersama..

Selasa, 19 Juni 2012

Just A Few Special Figures Can Be Remembered By Many People.. This Man Belongs To Them.


Rintik hujan masih terlihat sedikit turun dari atas langit Jogja saat bus kami menapakkan rodanya di lantai parkir pasar Malioboro.. sore itu kawan-kawan saya masih sangat antusias sehingga mereka langsung pada turun dari bus dan segera melangkah hilang sendiri-sendiri.. saya yang masih kedinginan bekas kehujanan di Borobudur tadi sengaja menunggu semua kawan untuk turun.. pasalnya saya mau ganti pakaian di dalam bus.. selesai itu saya pun menuruni bus dan mencoba menjejakkan langkah menyusuri sisi jalanan khas pasar Malioboro yang kali ini agak lengang mungkin karena habis diguyur hujan.. baru beberapa langkah saya sudah bertemu kawan saya Lukas dan kamipun akhirnya memutuskan untuk jalan berdua (hem.. rasa-rasanya ada yang salah dengan kalimat ini??) tapi untunglah.. beberapa meter didepan kami bertemu salah seorang guru kami yang kebetulan sedang berjalan sendirian.. tak butuh waktu lama.. kamipun memutuskan untuk berjalan bersama beliau... dan ternyata pilihan kami tepat.. guru sejarah kami itu menceritakan peristiwa masa lalu di sekitaran pasar.. maka jadilah di sepanjang jalan dari ujung parkiran sampai hampir lampu merah perempatan itu kami disuguhi cerita-cerita epik dan unik dari guru sejarah kami tersebut.. asik sekali...

**************************

Senja sudah terlihat menggelayut di langit kota pelajar saat saya telah tiba kembali di perparkiran bus.. yang mana ternyata masih sepi.. kawan-kawan belum balik rupanya.. dan saat itu saya jadi teringat guru saya tadi, maka saya hampiri beliau yang tengah terduduk di lantai dekat halte sambil memegang hape..

"tidak beli oleh-oleh  Pak, buat keluarga?" tanya saya membuka percakapan...

Saya sedikit lupa jawaban beliau yang pasti saya kemudian dipersilakan duduk di sampingnya... oh iya waktu itu hubungan saya dengan guru saya itu sedang sedikit terganggu sebab beberapa hari sebelum acara outdoor session ini saya bikin masalah sehingga sampai dipanggil beliau ke kantor dan saya dimarahi di depan wali kelas.. maka pantas percakapan saya yang biasanya akrab mengalir lepas,  kali itu agak formal-formal kaku gitu...

"udah maghbrib belum ya Pak, kok saya tidak mendengar azan ya..?" tanya saya lagi... coba mencairkan suasana...

"sepertinya sudah, sudah jam enam" kata beliau

Singkat cerita kami akhirnya menunaikan shalat maghrib berjamaah di mushola dekat parkir itu yang luasnya tak seberapa dan harus bergantian dan uyel-uyelan..


**************************

Saya masih ingat ketika beliau menunggui saya yang kelamaan makai sepatu sehabis shalat di mushola Borobudur. waktu itu hujan udah mulai turun.. dan akhirnya kami harus berlari tebirit-terbirit untuk menuju bus.. saya juga ingat sebelum berangkat dan sepulang acara outdoor session beliau naik dan turun di jalan di dekat rumahnya di klaten itu.... namun itu hanya beberapa penggalan dari beribu kisah tak terlupakan bersama beliau...

Pak... saya mungkin lupa-lupa ingat dengan pelajaran sejarah yang telah Bapak ajarkan di sekolah... tapi saya tidak akan lupa Pak akan setiap kejadian dan persitiwa di masa SMA bersama Bapak...

Dulu Bapak mengajar sejarah, sekarang biarkanlah Bapak menjadi bagian darinya.. sejarah yang akan selalu dikenang dan diceritakan oleh kami murid-murid Bapak... Selamat jalan Pak Wuryanto... doa kami teriring di sepanjang jalan Bapak disana..



Pesan Pak Wur

Terbayang baktimu
Terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu

Bernisan bangga
Berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu     (Iwan Fals)

Berfoto bersama Pak Wur sebelum kelulusan



Senin, 18 Juni 2012

Pameran Lukisan Harmoni






Pameran Lukisan Harmoni 2012 kemaren ada di TBS.. lukisan dari mana ya itu saya juga tidak terlalu paham.. habis-nya nggak ada brosur, stiker, pamflet, roti (?), nasi kotak (??) ato bonus apa gitu buat para pengunjung yang sudah menyempatkan datang.. sudahlah.. berikut diantaranya yang terpajang disana dan menarik perhatian saya..



Agussis
Selamatkan Heritage
98 X 130 cm


Tri Bakso.S
Satu Yang Tertinggal
150 x 200 cm



Alamanaf
Delusion
140 x 100 cm




Lisinatra
The Power
149 x 220 cm


Hery Panjang
Nasi Rakyat
145 x 195 cm



Jumat, 15 Juni 2012

Aku Ingin Pulang.. Kapan Kau Pulang..


masih mungkinkah pintumu kubuka
dengan kunci yang pernah kupatahkan

lihatlah aku terkapar dan luka
dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa

aku ingin pulang....  (Ebiet G Ade)

Ada suatu masa dimana sebuah tempat yang dahulu terkesan biasa, namun kini mengisyaratkan beribu kenangan, berbagai cerita pernah terlukis di setiap dindingnya, aroma kejadian tercium semerbak di udara sekelilingnya.. tempat dimana disitu pernah tersungging sebuah senyum, dan rasa kecewa yang dulu ada kini berubah menjadi rindu yang luar biasa menggelora..

Jumat, 08 Juni 2012

Disana.. Satu Tikungan Lagi!


Ferryanto berlari dengan selebrasi penuh emosi sebagai reaksi dari tembakannya yang meluncur deras dan sukses mendarat di kiri pojok bawah gawang lawan, dua ribuan lebih kaos merah yang belum lelah bereuforia sontak tambah bersorak gegap gempita menyambutnya.. sore itu tiga poin dramatis teraih dengan penuh suka cita.. seusai laga.. pemain dan ofisial dibawah turut larut bahagia.. "Pasoepati datang.. Persis Solo menang.. Pasoepati senang.." begitu mereka bersama-sama menyayikan lagu sambut indahnya kemenangan di partai tandang.. tak ayal sore itu diselimuti dingin rintik gerimis kota Magelang.. kami pulang, membawa sebuah awal baik untuk jalan yang terang..

*******************************************************

"Ferryanto berlari lagi, ia ke sisi lapangan usai menceploskan bola ke gawang lawan, beberapa pemain Persis Solo pun bergegas mengikuti di belakangnya... mereka menuju tepi lapangan.. Berselebrasi? Bukan! Mereka berlari kesana untuk bertemu baju biru yang tengah mengangkat bendera.. Offside? ehmm.. ya... menurut baju biru sih begitu walaupun dari tayangan video dan melihat gesture para pemain lawan (Persikab) sebelum-setelah gol tidak satupun menandakan Ferry telah terjebak offside...."

Hari itu seolah menjadi titik dimana kami dijatuhkan kembali ke bumi, sebelumnya harapan promosi masih kami jaga untuk tetap melayang tinggi-tinggi ditengah masalah yang datang menyapa silih berganti.. Namun apa daya akhirnya api harapan kami tersebut harus dipaksa padam jua, oleh jalan yang sulit diterima dan kenyataan yang menyesakkan dada.. sore itu kami berangsur meninggalkan stadion dengan hati penuh luka dan sebuah tanda tanya besar berputar terngiang di kepala.

Seperti saat kami kemudian harus tersisih pula di piala Indonesia, Coach BJ berkata tim kami bermain seperti sungai mengalir..
Yes coach.. we're forever flowing river.. kita adalah sungai yang terus mengalir.. tak peduli seberapa hebatnya batu yang menghadang.. kita akan tetap mencari celah demi meneruskan jalan nan lapang.. bila batu yang menghadang setebal karang.. kita tak patah arang malah terus berusaha kikis hingga sang karang pecah terbelah dan berlubang.

********************************************************

Ferryanto kembali berlari, sambil mencium badge di jersey langkah kakinya melesat menuju tribun, tepat di depan ribuan merah ia kemudian menyilangkan tangan sambil membungkuk tanda persembahan dan penghormatan.. akhirnya.. satu golnya kembali mampu membantu Persis menangi laga.. di akhir saga ratusan flares Pasoepati berbinar menjalar di seluruh area.. barat, selatan, timur dan utara terbungkus cahaya.. tribun manahan segera merekah merah bak api yang membara.. seluruh pemain pun ofisial tumpah ruah bergembira.. Bang Jun ikut berdendang ria.. Roca yang sampai telanjang dada.. berujar terimakasih luar biasa, Pasoepati terbaik di Indonesia katanya.. sampai jumpa di musim berikutnya..

Beautiful season kata beberapa teman Pasoepati.. musim yang indah bagi kami.. sempat ada rasa sakit yang menggigit, ada luka yang sengaja kembali dibuka, ada kekecewaan yang tak terbantahkan.. tapi karena cinta.. kami menolak untuk berlalu begitu saja.. seperti skuads kami yang berkomitmen setia saat badai masalah menerpa.. untuk itulah kami ada.. melupakan sejenak apa arti glory-glory.. sungguh kebersamaan ini terlalu berharga untuk dibiarkan pergi tanpa arti.. tak ada piala dalam genggam.. tak mengapa, saat ini jabat tangan dan rangkulan erat punya kesan yang lebih dalam..

Usai sudah satu musim penuh cerita.. ada bahagia, ada tawa, ada pula tetes air mata atas kesewenangan yang terhampar jelas didepan mata..

Kami memang gagal juara liga.. benar kami tidak juara.. bahkan kami hanya mampu finish di urutan ketiga, itupun dihitung dari bawah tangga klasifika.. Tapi siapa bilang kami akan berlarut duka dan merenggut kebanggaan dari dada mereka yang telah berusaha.. maka sore itu kami tetap berpesta.. bukan untuk siapa-siapa.. hanya untuk kami dan para pahlawan Sambernyawa.. untuk menghormati mereka yang telah teteskan peluh dan berjuang hingga akhir laga... sungguh hari itu mereka pantas mendapatkannya..

Tentang sebuah gelar yang tak kunjung datang terhantar.. kami masih bisa sabar.. dan kami yakin akan kejar.. kami akan kejar.. seperti semangat kami yang tak pernah berhenti berpijar.. dari sebuah euforia dan kesetiaan yang selalu terpapar.. bagi kami torehan gelar niscaya ibarat malam yang tinggal menanti datang fajar..

Tugu lima belas bintang.. Disanalah kebanggaan, semangat, cita cinta harapan dan segala mimpi-mimpi indah akan selalu kami sematkan dan tak lelah tuk pugar.. kejayaan yang terbentang megah dan takkan pernah pudar.

********************************************************

Terimakasih Persis Solo, selamat beristirahat dalam besarnya hatimu.. yakinlah esok kita songsong musim yang jauh lebih baik..

Kawan Pasoepati ambilah tempat untuk sejenak melepas rasa lelah... asal jangan menyerah.. yakinlah kita akan sampai kepada kejayaan.. disana.. tak seberapa jauh dari sini.. ya.. satu tikungan lagi!



-Niko Andreyan-

Rabu, 06 Juni 2012

The Book Of Love

The book of love is long and boring
No one can lift the damn thing
It's full of charts and facts and figures
and instructions for dancing

Malam ini saya begitu asyik menikmati kesyahduan lagu The Book Of Love dari Peter Gabriel tersebut, sambil terduduk lunglai di kursi lagu itu saya biarkan mengalun berulang-ulang di pemutar musik komputer saya..

The book of love has music in it..
In fact that's where music comes from
Some of it is just transcendental
Some of it is just really dumb

Mendengar suara penyanyi mengalun parau di lagu itu pasti membuat angan saya langsung kembali ke masa setelah SMA di mana saya waktu itu sedang galau ria sembari terduduk seiklasnya di suatu malam di beranda warnet teman saya, meratapi impian saya yang ingin kuliah jurusan bahasa jerman tapi nggak kesampaian lagu ini waktu itu sukses membaur ke dalam suasana.. sebuah nasib yang juga sedikit mirip dengan om Richard Gere di film shall we dance dimana ketika dia juga galau karena hobinya nari dilarang ama bininya.. lagu ini-pun juga jadi soundtrack beliau kala itu... hihihi.. :tos om Richard:

The book of love is long and boring
And written very long ago
It's full of flowers and heart-shaped boxes
And things we're all too young to know

Entah kenapa lagu yang berlirik puitis ini bagi saya malah selalu mempunyai arti kesedihan yang luar biasa yaitu menyangkut hal-hal yang awalnya sebenarnya terencana indah namun kenyataannya malah berujung menyesakkan.. maka tak salah bila waktu-waktu ini saya nyidam dengerin lagu ini sehubungan dengan nasib klub Persis Solo yang awalnya indah namun berujung luka..

ketika saya sudah bener-bener suka bahasa jerman namun akhirnya ga jadi kuliah jurusan bahasa jerman..
ketika om richard gere udah latian nari tapi pas acara last dancing bininya ga ngijinin.. (walau akhirnya diijinin)
dan tentu saja ketika persis yang sebenernya udah bermaterikan pemain bagus tapi gagal juara..

Lagu ini sungguh cocok sekali, pokok'nya yang lagi galau tapi enggak pengen nangis-nangis nggak jelas, malah pingin relaks dan berpikir jernih tentang apa yang sedang terjadi.. coba saja dengerin lagunya...

But I ....
I love it when you sing to me
And you ....
You can sing me anything..

Senin, 04 Juni 2012

A Moment In Time #2


Menepi di tribun penonton lapangan tenis Manahan, terjebak derasnya hujan berjam-jam. Udah mau maghrib mana sepi banget lagi. 5/4/12